Uun Nurcahyanti
Peristiwa tidurnya anak-anak yang menjadi peserta peringatan Hari Anak Nasional di akhir Agustus lalu pada saat pidato presiden tengah berberlangsung merupakan tragedi nasional menurut saya. Hal yang lucu, memprihatinkan, Dan sekaligus cukup menohok. Saya pun serta merta terbawa pada kenangan peringatan Hari Anak Nasional 25 tahun tahun silamdi gedung Balaikota Surakarta. Pidato bapak walikota saat itu mampu menyihir rasa kehormatan seorang anak akan cekam rasa bangga, haru, Dan takjub. Apalagi pidato seorang presiden, seharusnya.
Pertemuan dengan seorang presiden saja sudah menyeret gerbong rasa aneka rupa, apalagi menerima seduhan kata-katanya. Bila ternyata lontaran aksara dariseorang presiden tiada lagi memikat hati para bunga bangsa yang rindu kata, maka itulah tragedi terbesar ini. Sebuah tragedi kata nasional. Baca Selengkapnya..
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.